Rabu, 11 November 2009

"Ancen rejekine sakmono yo". (Memang Rejekinya Segitu)

Kata-kata di judul diambil dari omongan seorang temen yang menjalani wirausaha. Dia mencapai kesimpulan seperti itu karena dari usahanya yang dia besarkan mati-matian, tetapi sejauh ini serasa berjalan di tempat. Teman-temanya yang terakhir menjadi wiraswastawan justru telah menjadi besar, lebih besar daripada usaha yang dia miliki. dia merasa telah menjalankan semua cara untuk bisa besar tetapi rasanya tidak berhasil. akhirnya didalam keputus asaanya dia mengatakan hal tersebut.

Dia Percaya bahwa rejeki itu besarannya sudah diatur oleh tuhan. jadi bagaimanapun dia berusaha, dan membanting tulang dia tidak akan bisa mencurangi garisan rejeki yang sudah seharusnya dia terima. dan memang hal seperti inilah yang selalu terpikirkan saat kita sudah mencapai suatu titik dimana serasa tidak ada jalan lagi yang dapat kita tempuh. disatu sisi berpikiran seperti ini ada baiknya karena saat kita berada di jurang keputusasaan. karena dengan mengambil peran tuhan, seakan itulah hal yang tidak bisa kita usahakan. tapi di satu sisi dengan berpikiran seperti ini dapat membuat kita untuk malas berusaha karena akan membuat berpikiran apapun yang kita lakukan akan percuma selama itu tidak menjadi rejeki kita..

hell, bagaimana kita bakal tau itu rejeki kita atau tidak KALO GAK DICOBA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar