Jumat, 02 April 2010

"Sawang Sinawang"

Tersebutlah:
  1. A: Seorang eksekutif muda sukses, manajer dari perusahaan swasta terkemuka, bergaji tinggi , fasilitas nomer satu, dia merasa bahwa tekanan dari pekerjaannya telah membuatnya hampir gila. dia selalu mengeluhkan betapa tidak bahagianya dirinya.
  2. B : Seorang Pegawai BUMN , bergaji tinggi, fasilitas tinggi, dia merasa telah puas dengan hasil gaji yang didapat, tetapi dia merasa semakin lama semakin bodoh karena pekerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan Repetitive .
  3. C : Seorang Pegawai Negeri , Bergaji cukup, "tunjangan" "cukup". dia merasa aman dengan pekerjaannya yang sekarang
  4. D: Seorang Pegawai Swasta Perusahaan kecil. Bergaji kecil, tapi dia bebas melakukan pekerjaanya. dia merasa kurang dengan gaji yang diterimanya.
  5. E : Seorang Wiraswasta : Dia telah menekuni bidang wiraswasta sejak muda sekali tetapi dia belum sampai mendapat hasil yang maksimal, pendapatan cukup, fasilitas tidak ada.
Setiap Orang diatas mempunyai sendiri penilaian terhadap pekerjaan yang dimiliki, dan dimiliki orang lain. D akan iri pada A karena A memiliki Gaji yang lebih tinggi. E akan iri kepada C dan B karena tunjangannya. A akan iri pada D dan E karena memiliki kebebasan dalam pekerjaanya. dan siklus "keirian" ini akan selalu berputar.

Ada satu kata dalam bahasa Jawa yaitu Sawang Sinawang : yang kurang lebih artinya ialah melihat bahwa setiap hal selalu ada positif dan negatif, janganlah melihat suatu hal dari positifnya saja tetapi juga dari negarifnya. Pegawai A walau berat pekerjaannya tetapi jika tiba waktunya gajian mungkin akan tersenyum, pegawai D walau kecil gajinya, tapi sehari-hari dia tidak mengalami stres akibat pekerjaan. Banyak orang telah melupakan konsep "Sawang Sinawang" dalam kehidupan sehari-harinya. Konsep ini padahal bisa menjadi gerbang untuk mensyukuri apa yang kita punya karena , dengan konsep ini kita akan menyadari bahwa sejelek apapun hal yang kita pikir kita miliki , pada beberapa segi pasti lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar