Minggu, 25 Oktober 2009

Generasi Kritik

Kalo dulu Pada Tahun 60an di amerika dikenal generasi bunga sebagai generasi yang mengedepankan dari kesenangan sebagai hal yang terpenting dalam kehidupannya. sekarang saya membaui ( kayak apa aja) tumbuhnya generasi baru, yaitu generasi kritik.

Generasi ini merasa menjadi hebat dengan mengkritik suatu keadaan atau kondisi. Situasi paling baik adalah milik mereka. orang lain paling banyak salah , itu jiwa mereka. aku bisa membaui ini dimana aja. mulai dari Rapat Organisasi kemahasiswaan yang berakhir debat kusir, Pemilihan Ketua OSIS yang sampe perlu diulang, Di Acara Penerimaan Pegawai yang berakhir tidak ada yang mengantri, Di acara sepakbola yang berakhir rusuh, bahkan di warung dengan obrolan khas warung pun selalu diwarnai kritik.

kalo kembali ke jaman pelajaran PMP dan Pelajaran Bahasa Indonesia jaman SD dulu dikenal dua macam kritik yaitu kritik yang membangun dan kritik yang menjatuhkan.
  1. kritik membangun diberikan atas kesalahan yang ada tetapi disertai saran bagaimana cara untuk memperbaiki, dan nilai kesalahan disini bukanlah yang utama , tetapi yang utam ialah bagaimana membuatnya lebih baik.
  2. Kritik menjatuhkan diberikan atas dasar menyalahkan saja, lebih banyak tidak disertai saran bagaimana memperbaikinya. tujuan dari kritik ini ialah dengan kritik ini yang di kritik salah yang mengkritik benar.
Tanpa kita sadari kita telah menjadi bagian dari generasi kritik ini , fakta menarik di Googling ada sejumlah 52.000.000 hasil pencarian untuk kata kritik, sementara hanya 27.000.000 untuk kata saran.. it mean sumthing right.. dalam kehidupan sehari-hari kita dengan entengnya mengangkat kritik ke orang lain. padahal kadang kita tidak lebih baik dari orang yang kita kritik.

Salah Satu COntoh : kemaren waktu aku tes CPNS, ada seorang pemuda yang ikut tes didepanku , karena waktu tes itu ada soal yang tidak jelas dia kemudian bertanya mengenai soal itu kepada pengawas tes, ternyata soal itu salah. apakah itu membuat dia puas, ternyata tidak dengan sejuta kata-katanya dia protes mengenai kerugian waktu buat dia kek, panitia tidak profesional kek, dan etc ( Bikin emosi dan pengen nendang ae) pokoknya sejuta kritik yang ditujukan kepada panitia). tetapi yang paling membuat emosi liat anak itu saat keluar kelas. jadi keluar kelas karena banyaknya orang dibagi secara gelombang. karena kita berada di tengah kita berada di gelombang ke 3 dari yang keluar kelas. waktu masih gelombang 1 yang keluar anak itu dengan mengendap2 keluar bersama teman-temannya. ckckckc jadi gini tow kelakuan anak yang memprotes panitia tidak profesional tuh..

contoh lain : aku sering denger yang namanya Radio Suara Surabaya yang memuat reportase dari lalu lintas dan layanan masyakat tersebut. coba dengar beberapa orang yang menelepon kesana hanya untuk mengkritik, entah itu polisi, atau pemkot, atau pertamanan. yang kadang kalau ditanya solusi hanya berbicara. loh itu mestinya menjadi tugas dari dinas tersebut. mati kon.

Intinya kita sekarang dihadapin pada penyakit kronis. kita suka melihat orang lain salah. bahkan aku juga pernah merasakannya juga yang kemudian menjadi tulisanku berjudul : "apa yang didapat dari pendidikan". bahkan dibeberapa blog isinya mencela dan mengkritik selalu menjadi bagian dari tulisan-tulisan. bahkan yang dikritik juga lebih lucu, banyak yang menghapus kritik yang dinilai tidak bisa dilawan.

kebebasan kritik dikaitkan dengan liberalisme. padahal hal ini bukanlah kebebasan berpendapat yang seperti diinginkan oleh para pendiri liberalisme. tapi sudah menuju kepada menghakimi dan main hakim pake mulut. memang "Lidah tuh lebih tajam daripada pedang".

Jumat, 23 Oktober 2009

Demografi Pelamar CPNS

"Coba-Coba Lah mas , siapa tau rejekinya" kata-kata ini selama seminggu terasa terngiang-ngiang di telingaku. kata2 ini bisa mampir ke telingaku dari seseorang teman yang sudah lama tidak bertemu, dan bertemu lagi saat aku tes CPNS dengan dia. Keliatannya ini hanya kata yang biasa kita dengar. tetapi melihat kesungguhan hatinya mengucapkan itu membuatku seperti bercermin kepada diriku sendiri. itu juga lah hal yang kucari dengan ikut tes CPNS.

Harus diakui tes CPNS memang menjadi ajang adu rejeki, dimana kalo masuk menjadi pegawai sudah menjadi rejeki dari pihak yang bersangkutan. Beribu-ribu orang mencoba untuk mengikuti tes padahal Rasio antara pelamar dan kebutuhan dari departemen yang bersangkutan kadang diluar logika bisa antara 1 : 10 sampai yang paling banyak bisa 1 : 200 . bayangin aja kita seorang harus bisa menyingkirkan sebanyak 199 orang untuk dapat masuk menjadi CPNS.

CPNS aja bisa menjadi andalan karena banyak alasan yang bisa saya tangkap. mulai dari kerjanya lebih santai, gajinya pasti, kemungkinan dipecat kecil, tes kesehatannya ringan, gampang cari pasangan, dan lain sebagainya yang kadang hanya bikin ketawa manyun..

Kemarin aku mengikuti tes untuk 2 departemen, selama 2 hari. di hari pertama jumlah peserta sebanyak 4000 orang hanya di kota ini saja, jika seluruh indonesia sekitar 20000 peserta untuk memperebutkan posisi sekitar 300 saja, di hari kedua departemen yang lain jumlah peserta sekitar 2000 dari total peserta seluruh indonesia sekitar 13000 sekitar sementara formasi yang tersedia sekitar 700 .

adapun selama 2 hari tersebut aku coba melihat kanan kiri , depan belakang dan aku mencoba untuk menyusun demografis dari para pelamarnya. yaitu terdiri dari :
  1. Pelamar coba-coba : yang masuk kriteria ini biasanya sudah mempunyai pekerjaan di Perusahaan swasta, dan entah sudah berapa kalinya mencoba , dia hanya memastikan dia mencoba kesempatan ini ( siapa tau rejekinya kali ini masuk) ( ini seperti teman lamaku yang kutemui)
  2. Pelamar SErius Banget : Pelamar jenis ini biasanya baru keluar dari sekolah , dan ini merupakan tes pertama atau keduanya , biasanya pelamar jenis ini bajunya paling rapi sendiri, datang paling awal, dengan peralatan tempur yang masih kinyis-kinyis.
  3. Pelamar Pemimpi : pelamar jenis ini biasanya masih menganggur, sudah berulangkali mendaftar dan berulangkali gagal, pelamar jenis ini berharap pekerjaan pertamanya ialah pekerjaan terakhirnya. pelamar jenis ini biasanya paling kritis mengenai semua hal , mulai dari soal yang salah, ruangan yang panas, dan lain2 karena mereka merasa sudah berpengalaman dalam tes sehingga mereka selalu membandingkan antara tes yang pernah mereka dapat,
  4. Pelamar teman : pelamar jenis ini biasanya mendaftar karena temannya mendaftar , mereka biasanya saat mulai tes telah menggerombol sendiri bersama teman-temannya. nanti saat keluarnya juga harus bareng-bareng lagi, bahkan kalo dia udah selesei duluan , dengan manisnya ia akan menunggu temenya hingga selesai.
Kira-kira dari jenis pelamar yang ku tangkap ada 4 garis besar dari pelamar untuk CPNS. CPNS emang terlalu manis untuk dilewatkan keliatannya. on the second thought. aku masuk mana ya , well aku masih menganggur jadi bisa masuk jadi pelamar mimpi, pada departemen yang pertama aku mandaftar karena teman , dan waktu tesnya juga duduk bersebelahan , jadi bisa masuk jadi pelamar teman.. eh ada lagi dari segi motivasi kalo dipikir sebenarnya kan aku coba2 juga karena aku dah punya rencana sekolah kalo tidak masuk.

mmmm jadi keliatanyya aku bikin jenis pelamar baru lagi ah , khusus untuk orang2 kayak aku
"pelamar gak jelas" hehehehehehe

Diasah Tuh emang Perlu

Hari ini aku membeli buku Sudoku , entah udah berapa lama rasanya aku nggak pernah ngerjain sudoku, adanya ngerjain sudoku cuma yang Easy Mode On aja., itu pun jarang banget.

well akhirnya setelah kubeli buku itu, sampe rumah langsung deh aku coba ngerjain.. k

Karena dulu rasanya aku bisa ngerjain soal itu sampe yang rumit , "dengan Pedenya" langsung aku ngerjain yang kesulitannya Semi Hard, well kok sampe setengah jam baru selese. coba lagi aku mengerjakan yang medium level sekarang. aduh tapi kok sudah 15 menit belum kelar juga. wah tambah goblok nie jangan2..

Tapi terus aku teringat sama cerita ini:

Suatu ketika datanglah seseorang kepada seorang juragan kayu. Orang tadi ingin menjadi seorang penebang kayu. Setelah itu dicapai kesepakatan antara usaha dan keuntungan. Oleh juragan kayu, orang itu dipinjami sebuah kapak. Jadilah dia seorang penebang kayu yang bekerja untuk juragannya.

Pada hari pertama kerja, dia bekerja dengan giat dan tekun sehingga hasilnya sangat bagus untuk seorang pemula. Dia mampu menebang 20 batang pohon. Sang juragan menjadi terkesan kepada karyawan barunya dan berjanji memberi gaji lebih apabila si penebang bekerja seperti hari itu.

Namun usahanya belum membuahkan hasil yang maksimal. Di hari kedua dia hanya mampu menebang 18 pohon, di hari ketiga dia hanya mampu menebang 16 pohon. Pada hari ketujuh, dia hanya mampu menebang 6 pohon. Hasil itu tentu membuat juragan kecewa.

Cerita di atas mungkin sedikit aneh mengapa hasil kerjanya terus berkurang. Yang menjadikan hasil kerjanya berkurang adalah dia ”hanya bekerja keras”. Dia melupakan satu hal yang penting. Yaitu mengasah kapak

Selama ini aku bekerja, dan bekerja tanpa sempat aku mengasah otakku, Hanya karena beranggapan bahwa dengan bekerja saja semua kapasitas otak dipakai, ternyata enggak. tidak hanya otot yang butuh berlatih, otak juga perlu untuk berlatih.. well sudoku harus abis nie in the end of week.. semangat...semangat....

Rabu, 21 Oktober 2009

Instanisasi

Instan siapa yang gak kenal kata ini sekarang hamper semua barang punya embel2 instan, mulai dari mie, kopi, susu. Instant berarti saat itu juga.

Konsep instant mengacu pada kebutuhan manusia modern untuk menghemat waktu yang didapat dari menghemat waktu pembuatan dari suatu makanan atau minuman.

Lucunya ialah konsep instant ini sudah menjamur ke hal yang bukan bersifat makanan minuman , sekarang orang bisa untuk instant kaya , instant jatuh cinta , instan terkenal contohnya untuk instan kaya ikuti aja kuis di tv lengkap mulai dari 1 mil sampai 2 mil, instan jatuh cinta ikuti aja makcomblang ato cinlok untuk instan terkenal wah banyak nie pilihannya mulai dari
yang berbau idol, dangdut, pelawak ampek mamamia.

Sebenarnya bila dilihat dari sifat acaranya yaitu to entertain sebenarnya acara2 di atas sah2 saja , tetapi buruknya konsep instan di acara2 diatas telah menjadi konsep yg kita pegang dalam hidup. Lihat Negara kita penuh dengan hal yang berbau instan. Nie contohnya . perbaikan pendidikan dilakukan dengan cara instan yaitu meninggikan grade kelulusannya saja, dan diantisipasi oleh pihak sekolah dengan jalan pintas (cara yang instan) yaitu beri aja latihan2 soal2 UAN ilmu lain yang tidak ada di UAN tidaklah penting.

Dalam penilaian kinerja presiden dikenal 100 hari tes. Bukannya membela presiden tapi apa ya iya kerusakan 38 tahun bisa bener dalam 100 hari.haha. ini tadi di tingkat eksekutif bagaimana di tingkat rakyat … PODO WAE , buktinya banyak kasus penipuan dengan motif iming 2 kaya instan yang menunjukkan bahwa rakyat Indonesia masih percaya bahwa kekayaan bisa didapat dengan cara instan dan bahkan kadang tidak masuk akal. Dan ini bukan monopoli rakyat yang nggak berpendidikan , bahkan rakyat yang berpendidikan pun ikut tertipu, jadi inget kasus investasi asing yang menipu itu kan, yang korbannya beragam , mulai dari dokter jenderal, swasta semua jadi korban , huebat… konsep instan sudah jadi mental kita mulai dari mental
mahasiswa yang membayar orang untuk mengerjakan skripsinya ampe mental pejabat borok yang memperkaya diri dari uang Negara, semuanya mengambil jalan pintas.

Nie beberapa contoh instanisasi di sekitar kita

  1. Makan Instan : mie instan, nasi instan, bubur instan, kare instan
  2. Minuman Instan; Temulawak Instan, Jeruk Instan, Kopi Instan
  3. Kaya Instan :ikut kuis di TV, Korupsi, Merampok,
  4. Terkenal Instan : Ikutan Idol, KDI, AFi, MAMAMIA, dll
  5. Instan Nilai tinggi di ujian : Mencontek
  6. Seks Instan : Ke Lokalisasi Lah
  7. instan IP tinggi : sekolah Di UTJ (Univ Tak Jelas)
  8. Lulus Kuliah Instan : Membayar “bengkel” Skripsi

Perubahan

Tetangga Sebelah memposting Post tentang perubahan, dan betapa bahwa dia hanya ingin berubah sedikit.. Apa sih perubahan itu, kenapa perubahan kadang menjadi malaikat, kadang menjadi setan baik bagi orang yang menjalani perubahan itu, maupun orang yang berada di sekitar dari perubahan tersebut.

Seperti yang pepatah katakan mengenai perubahan, ada beberapa pepatah , diantaranya ialah bahwa satu-satunya yang tetap di dunia ini ialah laju perubahan itu sendiri. Hal ini berarti bahwa bahkan orang dari jaman dahulu sudah menyadari bahwa laju perubahan itu pasti terjadi.

Apabila kita mau kembali ke masa lalu kita bisa melihat bahwa memang , perubahan itu selalu terjadi, dimulai dari jaman dinosaur , yang kemudian berubah saat dinosaurus punah, menjadi jaman prasejarah, dan kemudian masa sejarah. perubahan ini juga menjadi ruh didalam ilmu evolusi , dimana ilmu evolusi meyakini dalam rangka untuk mempertahankan eksistensinya maka makhluk hidup akan melakukan penyesuaian yang bisa dilakukan untuk dapat mengakomodir lingkungannya. dimana makhluk hidup yang tidak bisa menyesuaikan diri akan punah ( Konsep Survivor of the Fittest)

Jadi sebenarnya konsep perubahan itu ialah konsep yang pasti terjadi. kita hidup dari bayi sampai remaja, dewasa, menikah, punya anak , punya cucu. apakah ini semua kita jalani dalam benuk satu individu yang sama. saya yakin tidak. kita selalu berubah. sejak dari anak2 kita berubah pkiran menjadi lebih dewasa. saat kita telah masuk dunia nyata kita juga berubah, banyak hal yang kita temukan yang kemudian menjadikan pertimbangan dan akhirnya merubah kita. jadi saya pikir konsep manusia tidak berubah itu perlu untuk dipertanyakan. kta selalu berubah, bahkan tanpa kita sadar. tetapi kalo kita bicara mengenai perubahan yang dipicu atau disadari itu merupakan hal yang berbeda.

Didalam Konsep Perubahan dan berubah yang dipicu dan disadari, manusia mempunyai Defense mechanism yang kuat untuk melakukan suatu perubahan. karena manusia itu sebenarnya benci terhadap perubahan. karena perubahan itu bagi manusia seperti mengusir beruang yang sedang berhibernasi didalam gua. saat manusia sudah mempunyai yang namanya kebiasaan yang terbentuk. manusia malas untuk berubah, karena merubah kebiasaan itu merupakan hak yang menghabiskan energi.

Banyak pihak yang bilang bahwa didalam perubahan yang dipicu itu perlu adanya motivasi atau desakan. tetapi Hal ini juga tidak selalu menjadi katalisator dari perubahan. suatu contoh (Alan Deutschman, Change Or die). ternyata bahkan manusia yang dihadapkan pada pilihan mereka harus berubah atau mereka mati ,hanya 1 dari 9 orang yang berhasil berubah. padahal mereka dihadapkan pilihan bahwa mereka akan sakit dan meninggal kalau tidak berubah. nah kalo dengan desakan sepenting itu aja ternyata hanya sedikit yang berubah, apalagi kalo dorongan itu lebih lemah. seperti misalnya menghentikan kebiasaan merokok saat masih muda, berapa sih orang yang berhasil berhenti.

Kemudian bagaimana dong caranya merubah suatu kebiasaan atau merubah pola pikir bagi kita. didalam buku karangan Alan Deutschman menggambarkan bahwa perubahan itu bisa dijalankan dengan menjalankan 3 tahap perubahan (relate, Repeat, Reframe). Tahap Relate : tahap dimana untuk dapat berubah maka seseorang perlu mencari lingkungan atau partner yang akan mendukung prubahan itu dan kalo bisa sama2 dalam posisi akan merubah. Repeat : memulai membentuk suatu langkah perubahan yang harus selalu diulang untuk menumbuhkan suatu kebiasaan. Reframe : dari suatu kebiasaan yang sudah terbentuk itu orang yang berubah itu menumbuhkan suatu nilai dan manfaat yang dapat dirasakan dan menumbuhkan tanggung jawab. saat itu baru seseorang dapat dikatakan berubah.

kembali ke artikel tetangga disana banyak dikatakan bahwa sebaiknya perubahan itu lahir dari diri sendiri , jangan pernah berubah untuk pasangan atau untuk orang lain. karena itu adalah perubahan yang palsu. saya kok kurang sreg ya kalo dibilang jangan pernah. manusia itu makhluk yang paling unik. 2 orang manusia berjalan di jalan yang sama di waktu yang sama bisa mempunyai persepsi yang berbeda mengenai jalan itu. semisal ada orang merubah kebiasaannya untuk pasangan dan saat orang itu merasakan perubahan yang dilakukannya itu ternyata baik untuk dirinya sendiri , bahkan saat dia sudah tidak bersama pasangan itu dia tetap melakukan kebiasaan itu. Hal ini Bahkan Terjadi pada saya. apabila dihubungan dengan teori dari alan deutschman bahkan sesuai, dimana pada proses relate ini pasangan kita yang menjadi pendukung , kemudian lahirlah kebiasaan ( Repeat). dari kebiasaan ini kita secara pribadi merasakan manfaat dari kebiasaan yang kita punya(Reframe). jika kemudian ada kasus dimana ada orang berubah demi pasangan , tetapi saat dia lepas dari pasangan itu dia kembali ke kebiasaan lama. nah perlu dilihat lagi apakah sifat dari perubahan itu , apakah ada efek baiknya bagi orang yang berubah. karena apabila ada efek baiknya , dan pihak yang berubah itu menyadarinya maka perubahan itu bisa menjadi perubahan yang konstan.

Jadi menurut saya perubahan itu kadang dapat mengalir seperti air, tanpa kita sadari bebrapa hal dari kita telah berubah. Perubahan bisa lahir dari mana saja, bahkan dari pasangan. tetapi untuk menjadikannya konstan harus ada value dari perubahan itu untuk diri kita sendiri, bukan hanya semata value untuk pasangan. kalo emang berubah untuk pasangan tetapi tidak ada value untuk kita itu baru yang namanya cinta buta. mencintai dengan membabi buta. padahal untuk dapat mencintai pasangan yang perlu kita lakukan pertama kali ialah mencintai diri kita sendiri.

Hubungan Cinta dan Marketing (Nyambung kok)

haha , jadi inget sama artikel yang dulu pernah takbuat yah sebenarnya ini adalah suatu konsep fool.

Didalam teori marketing secara garis besar ada beberapa cara konsumsi produk yaitu yang bisa dipasarkan yaitu

  1. produk yang bisa habis ( seperti sabun, makanan, dll)
  2. produk yang habis dalam waktu lama ( bahkan mungkin tidak habis tetapi nilainya menurun( seperti mobil)
  3. produk jasa

ketiga macam produk ini didalam bauran pemasarannya memiliki karekteristik yang berbeda2 beda .

nah Basic dari ilmu marketing ialah Psikologi jadi sempat terpikir bagaimana kalo aku membuat suatu perbandingan antara hubungan konsumen dengan produknya (konsumsi) dan Hubungan antar sesama manusia ( love Relationship, terutama)

Konsumsi Produk terbagi 3

  1. Produk yang bisa habis , (Sabun, Permen,dll) yang paling penting dari pemasaran produk tidak bisa habis ini ialah bentuk kemasan yang menarik dan nama merek yang menarik karena sering keputusan pembelian diambil secara unaware. dan untuk mengambil keputusan pembelian dilakukan dengan waktu yang cepat. Konsumen barang yang bisa habis ini juga dikenal sebagai pembeli yang mudah berpindah ( Alias tidak loyal) Kalo dihubungkan dengan hubungan cinta , hubungan jenis ini banyak didasari oleh momentum saja, dan secara fisik , hubungan jenis ini dengan cepat dibangun dan kemudian cepat kandas juga. yah ini kalo ibarat mah ibarat hubungan cinta pysically doang, dan terutama banyak berakhir dengan perselingkuhan seperti konsumen yang tidak loyal. pecinta model ini juga tidak loyal.
  2. Produk yang tidak bisa habis atau habisnya lama , dalam hubungan ini pertimbangan untuk membeli lebih lama , dan setiap halnya dilihat, misal untuk mobil tidak hanya mempertimbangkan produknya saja, tapi mempertimbangkan adanya service purna jual, apakah harga jualnya bagus, bagaimanakah modelnya, apakah dengan mengendarai kendaraan itu bisa meningkatkan gayanya, dll. konsumsi dari produk ini lebih lama , dan Konsumen produk ini lebih lyal daripada yang konsumen point hubungan yang sama dengan ini diibaratkan sebagai hubungan yang kuat secara lahiriah , tetapi secara batiniah tidak selalu. hubungan ini lebih bertahan lama,daripada hubungan pada produk yang bisa habis tetapi tetap saja pada suatu saat saat berpindah (mobil itu sudah bobrok maka ada kemungkinan besar bahwa dia akan mengganti mobil itu dengan mobil yang baru) karena ikatan yang terbentuk masih didasari hitung2an untung rugi.
  3. jasa, pada jasa banyak pertimbangan yang dilakukan pembeliannya. walau jasa bisa dibilang sebagai produk yang intangible tetapi dalam keputusan pembelian tangible asset tetap menjadi pertimbagan walau tidak utama. yang paling penting dalam jasa ialah core dari jasa tersebut, jadi semisal misal jasa kapster, bukan shampo atau model gunting yang utama tetapi bagaimana dia memotong dengan baik sehingga setelah dipotong kita merasa lebih baik.nah hubungan yang identik dengan konsumsi jasa inilah yang menurut saya paling bagus untuk diterapin, bayangin adanya hubungan Cinta dimana core dari hubungan itulah yang terpenting, yaitu bagaimana didalam suatu hubungan bisa saling mengisi satu sama lain. selain itu hubungan ini tidak bersifat statis , konsumsi jasa pertama dengan kedua ketiga bahkan keseratus akan selalu berbeda tidak ada proses konsumsi jasa yang benar2 sama bahkan apabila itu dilakukan antara penjual dan pembeli jasa yang sama, and tau gak ternyata hubungan jasa didalam marketing juga mempunyai tahapan yang sama dengan hubungan perkawinan, yaitu tahap perkenalan , tahap intim ( pacaran ) , tahap pernikahan. wow sama ternyata. and konsumen jasa ialah konsumen yang paling loyal, karena secara sadar atau tidak selain hubungan transaksional (transaksi yang terjadi) antara penjual dan pembeli dalam hal ini ialah konsumen dan kapsternya juga telah terjalin hubungan sosial. nah bagiku hubungan transaksional ( dalam Marketing) dalam hubungan manusia ialah hubungan yang saling membutuhkan, dan hubungan sosial (dalam Marketing) dalam hubungan antar manusia (Percintaan) inilah yang kita namakan cinta.

Bertanyalah..

Fakta: jumlah pertanyaan di dunìa pasti lebih banyak dibanding jawabannya!!!!
Hal ini karena ada pertanyaan yg tidak bisa terjawab.tapi tidak ada jawaban yg hadir tanpa adanya pertanyaan.

Akan tetapi anehnya lebih banyak orang yang lebih suka untuk menjawab pertanyaan ,karena kadang kemampuan untuk menjawab,menunjukkan bahwa dia ‘lebih’ drpada orang yg bertanya.
Padahal sebenarnya kemampuan kita untuk bertanya dan mempertanyakan ialah kemampuan yg harus terus dipoles.banyak penemuan yg lahir dr kemampuan mempertanyakan bahkan kadang mempertanyakan hal yang tidak penting.

Jadi jika kemudian setiap analisis dilandaskan oleh kemampuan mempertanyakan adalah benar adanya. Contohnya setiap berita yg baik harus mengandung 5 unsur tanya 4W dan 1H who,where,why,what dan how. jika dalam menyusun berita semua unsur itu sudah masuk maka berita yg telah kita susun menjadi top grade news. Didalam analisa bisnis dikenal analisa SWOT. SWOT sendiri adalah tentang menanyakan apa kekuatan dan kelemahan perusahaan dan peluang ato ancaman apakah yg dihadapi perusahaan.

Kemampuan bertanya bila kita manfaatkan dengan efektif bsa menjadi bumbu perkenalan yg hebat,sejak manusia lebih suka untuk menjawab,maka cara awal untuk menjalin komunikasi ialah dengan menanyakan hal yg dia paham atau ahli atau tahu. dia akan mulai membuka dirinya kepada kita tetapi perlu diingat jangan pernah saat kita bertanya, kita merasa bahwa kita tau segalanya karena pertanyaan yg keluar menjadi pertanyaan yg tidak tulus. bahkan cenderung menjadi sinis (seakan-akan , udah tau juga ngapain nanya)..
Jadi mulailah bertanya??

Senin, 12 Oktober 2009

haruskah mantan pacar menjadi mantan dalam kehidupan?

Waktu aku mulai masuk di kuliah , aku mengenal banyak orang-orang baru, orang-orang yang tidak pernah kutemui waktu aku duduk di bangku sma. salah satu dari orang-orang baru itu ada yang menarik perhatianku sebut saja di putri. aku dan putri mulai saling dekat dan kita akhirnya memutuskan berpacaran.
Aku dan putri sangatlah unik karena kita lahir dari keadaan yang berbeda, keluargaku bisa dibilang tidak miskin, tetapi juga tidak kaya, middle family tetapi sangat sederhana. lingkungan keluarga dan lingkungan permainanku pun adalah lingkungan sederhana. Sementara Putri lahir dari keluarga yang kaya. dan lingkungan pergaulannya pun pergaulan yang "gaul" bila menilik istilah jaman itu.
Aku dan Putri berpacaran selama 2 tahun hingga akhirnya kita putus karena kita sudah tidak mentoleransi lagi perbedaan yang kita punya. putri kemudian menjalin hubungan lagi dengan pacarnya yang baru, sejak itu kita sudah seperti api dan air, tidak akan bertemu jika tidak terpaksa, padahal mengingat kita masih dalam satu kelas kuliah hal ini sangatlah aneh. kemudian putri putus dengan pacar yang pertama itu, dan aku dan putri kembali dekat tetapi lebih antara pertemanan. karena kita tahu sudah tidak mungkin untuk menyalakan api yang ada di antara kita, hingga akhirnya putri mempunyai pacar baru. sejak awal putri punya pacar, saya dikenalkan kepada pacarnya. aku dan pacar putri ( sebut saja alex) bisa akrab, alex dan aku bisa ngobrol dengan lepas tanpa ada beban, menurut orang disekitar kita ini adalah keanehan karena aku sebagai mantan dari putri bisa mengobrol akrab dengan pacar putri. bahkan yang lebih aneh lagi adalah alex memberikan kebebasan kepada putri untuk keluar dengan aku , karena alex telah percaya bahwa aku tidak akan berlaku macam-macam kepada putri.
Minggu lalu Putri dan Alex memutuskan untuk bertunangan dan aku diundang sebagai tamu, sedangkan tamu yang lain ialah keluarga. Ada suara-suara yang menanyakan kepadaku, apakah aku kuat, apakah kamu yakin datang, kamu gak sakit tow datang, dlsb. Hal ini membuatku ragu apakah iya sesakit itu kalo aku datang ke pertunangan putri. tetapi aku tetap memutuskan datang. Di acara ada sensasi aneh yang emang datang ke perasaan, tetapi sensasi aneh itu bukanlah sedih, sensasi aneh itu ialah bahagia dan lega. Bahagia karena seseorang yang pernah sangat penting di hati kita telah menemukan kebahagiaannya, lega karena ternyata tidak ada rasa sakit yang menghampiri. Setelah acara itu walau aku banyak tertawa dan tersenyum, tetapi banyak yang meyakini senyum dan tertawaku adalah palsu karena tidak semestinya orang yang dari pertunangan atau pernikahan mantannya tidak sedih, aku semestinya sedih menurut mereka.
Aku tidak merasa berbohong dengan perasaanku, rasa cintaku terhadap putri telah mengkristal, atau bila cinta itu bisa berevolusi cinta itu telah menjadi cinta terhadap adik sendiri. seperti cinta kepada adik sendiri , kita akan bahagia jika melihat adik kita bahagia, rasa itulah yang kurasakan. Tetapi nampaknya ada peraturan tidak tertulis bahwa seorang mantan akan sedih jika mantannya menikah ... fiuh sampe bosan aku menjelaskannya..... NGGAK MESTI TAU!!!!!! tidak seharusnya putus cinta memutuskan ikatan silaturahmi...

Jumat, 09 Oktober 2009

Misteri angka 0

Pada suatu waktu ada pertanyaan tentang angka nol yang singgah ke aku.

Jadi begini ceritanya, nol adalah sebuah notasi angka dari matematika yang merupakan awal dari permulaan dan untuk menyatakan nilai hampa. Jika bilangan nyata dikalikan dengan o maka akan menghasilkan 0 dan jika bilangan nyata dibagi dengan 0 akan menghasilkan notasi Tak terhingga. Jadi bila misalnya 6: 0 = tak terhingga , nah disinilah letak pertanyaan itu:

maka jika dimisalkan ada 6 potong kue kemudian dibagi untuk 2 orang maka tiap orang akan memegang 3 roti kan sekarang kalo 6 potong kue itu dibagi untuk 1 orang maka akan menghasilkan 6. nah sekarang kalo 6 potong kue itu dibagi ke 0 orang maka ada berapa roti, tetap 6 kan karena tidak dibagi ke siapa2. nah berarti 6 : 0 bukan tak terhingga dong mestinya tapi 6 dong… hehe

Yah tapi kalo 6: 0 sama dengan 6 sama dong jawabannya kalo misalnya 6 : 1 yah kan..

Hehe waktu itu aku mencoba menjawab dengan memberikannya operasi perkalian seperti ini
0 dan 1 berbeda dan dapat dilihat jika dikalikan, hal ini dapat dilihat jika misalnya ada 6 orang koki dan tiap orang koki membuat 6 roti maka total roti yang ada adalah 36 jika kemudian 6 orang koki itu membuat roti sebanyak 0 roti maka total roti yang dihasilkan ialah yah 0 roti kan… tapi ini hanya bisa menjadi pembeda antara 0 dan 1.

tapi tidak menjawab pertanyaan sebenarnya mengapa di matematika 6:1 = 0

Sebenarnya ini semua adalah masalah semesta dimana disini didalam soal cerita roti diatas kita terlalu membayangkan nya secara riil ( semesta nyata) jadi justru membuat tercampurnya antara semesta matematika dan semesta nyata. Jadi gini semesta nyata dan semesta matematika mempunyai perbedaan mendasar seperti pada semesta nyata tidak dikenal notasi negatif, nol , dan pecahan hanya digunakan terbatas, seperti misalnya hal ini ada jika porsi anak dianggap setengah dari orang besar , maka apabila ada 6 roti dibagi kepada 1 anak atau ½ orang besar akan menghasilkan jika dibuat rumus gini kan 6: ½ = 12 nah jawaban secara matematika ialah 12 lho secara nyata apakah mungkin ada 6 roti yang dibagi menjadi semakin banyak. Yah gak mungkin kan… heheh yah sebenarnya itu begini porsi anak anak itu kan ½ orang besar nah jika saat dibagi itu maka didalam semesta kita kita tidak peduli dengan porsi dari dia terapi dalam semesta nyata hanyalah pada ada berapa orang dia, tidak peduli dia Cuma bakal makan separo ato gimana….

Untuk menyelesaikan masalah pembagian nol pun sebenarnya simple yaitu begini
Semesta matematika : 6 : 0 = Tak terhingga semesta nyata 6 tak dibagi maka tetap 6 ….

Semakin aku nulis semakin sadar deh kalo ini benernya full of damn shit, its only word trick.

Soal ini didalam dunia nyata kadang kita dapat menemukan kondisi yang sama dengan ini, yaitu kondisi dimana kita harus merubah sudut pandang kita jangan hanya melihat dari semesta kita saja, ada kalanya baik untuk melihat dari sudut pandang orang lain , semesta orang lain. Dan tidak ada yang pasti tergantung dari semesta mana kita melihatnya ato membicarakannya karena 1 +1 tidak selalu 2 , tapi bisa juga 1+1=2 tergantung berada di semesta mana kita membicarakannya.

Kamis, 08 Oktober 2009

Apa yang didapat dari pendidikan?

Pendidikan seperti memahat patung, bagaimanakah dari kayu yang berbentuk alami dibentuk menjadi suatu bentuk yang penuh dengan arti (seni).Didalam pendidikan yang dibentuk ialah anak ( Input) agar dapat memiliki nilai lebih terutama didalam masalah ilmu pengetahuan. karakter pengukir patung akan selalu tercermin didalam patung yang dibuatnya, begitu juga pendidikan , sistem dan karakter dari pendidikan itu akan membentuk karakteristik dari output (lulusan) dari pendidikan itu.

Saya adalah seorang produk dari pendidikan negeri yang menempuh jalur “Standar”, sd negeri, smp negeri , sma negeri, kuliah masuk umptn di universitas negeri, jika kemudian saya bekerja menjadi pegawai negeri maka lengkaplah jalur saya berawal dari menikmati fasilitas negeri hingga mengabdi kepada negeri. Dari dulu status negeri yang disandang sekolah-sekolah saya memiliki arti bahwa saya berada di jalur yang menurut masyarakat benar, Tetapi benarkah hal itu karena sebenarnya setelah keluar dari jalur serba negeri itu saya merasa tidak memiliki apa2 kecuali ijazah. Hal ini juga banyak dirasakan oleh teman-teman yang lain. Hal ini kemudian membuat saya yang bercermin apakah yang salah dari pendidikan di negara ini. Negara ini mempunyai sejarah-sejarah pemikir dan prestasi beberapa anak di Indonesia yang luar biasa. Jadi pastilah kesalahan bukan pada input pendidikan tersebut tapi pada proses dan sistem pendidikan.

Menurut para praktisi sumber daya manusia angkatan kerja Indonesia mempunyai masalah pada kurangnya kemampuan praktek tetapi lebih mementingkan kemampuan secara teoritis . bahkan kemampuan menulis dari angkatan kerja d indonesia terbilang sangat rendah, kalo anak seumuran saya disuruh mengarang pasti kata pertama yang ditulis , Pada Suatu Hari ………..
Saya mencoba mengkilas balik apakah hal yang pernah terjadi selama saya bersekolah dan memang ada beberapa hal yang menurut saya aneh, diantaranya ialah:

Waktu saya duduk di kelas 2 SMP, guru saya mengajari mengenai diagram venn dimana untuk mengerjakan soal tersebut guru saya member rumus2 yang bejibun, tapi sebenarnya waktu itu saya punya pikiran untuk menyelesaikannya dengan logika gambar yang lebih mudah untuk dipahami. Tapi kemudian saat soal itu diujikan, saya bisa menjawab dengan benar , akan tetapi saya tidak menulis cara untuk menjawabnya ( rumus diagram venn) karenanya saya harus puas dengan nilai separuh , dimana nilai separuh diberikan kepada siswa yang bisa menjawab dengan benar tetapi tidak mencamtumkan caranya. Akan tetapi lucunya saat saya kelas 3 SMP waktu saya mengikuti bimbingan belajar untuk ebtanas ternyata logika gambar itu diajarkan dengan embel2 cara cepat mengerjakan diagram venn. Dan karena saat itu soal ebtanas memakai multiple choice maka tidak diperlukan lagi adanya cara yang panjang.

kisah yang lain ialah saat saya masih SMP juga saya pernah menanyakan kok bisa rumus luas lingkaran itu 3.14× jari2× jari yah. Dapat dari mana angka 3,14. Waktu itu ingat sekali dijawab “emang gitu rumusnya, itu kesepakatan dari ahli matematika” ( jawaban yang sangat tidak memuaskan. Padahal sebenarnya hal ini bisa dijelaskan dengan simple yaitu coba buat lingkaran dengan diameter 2 cm misalnya berarti jari jarinya 1 cm, kemudian rentangkan benang keliling lingkaran pasti benang itu panjangnya ialah 3, 14 Cm.

Ada lagi cerita menarik dari kakak waktu kakak masih duduk di SMP , waktu itu ditanyakan apakah bahan bakar dari pesawat, waktu itu kakak menjawab Avtur, tetapi disalahkan karena jawaban yang benar di “buku” ialah bensol. Padahal Avtur dan Bensol sebenarnya sama2 bahan bakar pesawat, dimana pesawat dengan baling2 memakai bensol sebagai bahan-bakarnya, pesawat jet memakai avtur sebagai bahan bakarnya..

Dari tiga kisah diatas maka sedikit banyak menggambarkan bahwa sistem pendidikan Indonesia itu sudah distandarisasi, dimana tidak boleh ada penyimpangan sedikit pun. Guru2 memakai buku pelajaran yang menurut guru itu pasti benar , apa yang tidak ada di buku salah. Sehingga mematikan kreativitas dari anak sejak kecil.

Di lain sisi Pendidikan di Indonesia telah menjadi suatu komoditas dengan perputaran uang yang sangat2 besar apalagi untuk pendidikan swasta. Hal ini diperparah dengan privatisasi perguruan tinggi negeri yang mendorong perguruan tinggi mematk biaya pendidikan setinggi-tingginya. Di tempat kuliah saya untuk masuk ke fakultas kedokterannya “juara Pertama” penyumbang terbesarnya ialah 500 JUTA!!.

Segi lain yang saya lihat dari pendidika di Indonesia ialah sekarang para siswa terutama untuk pendidikan sebelum universitas hanya dididik untuk lulus UAN, siswa benar2 sudah dibelenggu kreatifitasnya..