Rabu, 21 Oktober 2009

Hubungan Cinta dan Marketing (Nyambung kok)

haha , jadi inget sama artikel yang dulu pernah takbuat yah sebenarnya ini adalah suatu konsep fool.

Didalam teori marketing secara garis besar ada beberapa cara konsumsi produk yaitu yang bisa dipasarkan yaitu

  1. produk yang bisa habis ( seperti sabun, makanan, dll)
  2. produk yang habis dalam waktu lama ( bahkan mungkin tidak habis tetapi nilainya menurun( seperti mobil)
  3. produk jasa

ketiga macam produk ini didalam bauran pemasarannya memiliki karekteristik yang berbeda2 beda .

nah Basic dari ilmu marketing ialah Psikologi jadi sempat terpikir bagaimana kalo aku membuat suatu perbandingan antara hubungan konsumen dengan produknya (konsumsi) dan Hubungan antar sesama manusia ( love Relationship, terutama)

Konsumsi Produk terbagi 3

  1. Produk yang bisa habis , (Sabun, Permen,dll) yang paling penting dari pemasaran produk tidak bisa habis ini ialah bentuk kemasan yang menarik dan nama merek yang menarik karena sering keputusan pembelian diambil secara unaware. dan untuk mengambil keputusan pembelian dilakukan dengan waktu yang cepat. Konsumen barang yang bisa habis ini juga dikenal sebagai pembeli yang mudah berpindah ( Alias tidak loyal) Kalo dihubungkan dengan hubungan cinta , hubungan jenis ini banyak didasari oleh momentum saja, dan secara fisik , hubungan jenis ini dengan cepat dibangun dan kemudian cepat kandas juga. yah ini kalo ibarat mah ibarat hubungan cinta pysically doang, dan terutama banyak berakhir dengan perselingkuhan seperti konsumen yang tidak loyal. pecinta model ini juga tidak loyal.
  2. Produk yang tidak bisa habis atau habisnya lama , dalam hubungan ini pertimbangan untuk membeli lebih lama , dan setiap halnya dilihat, misal untuk mobil tidak hanya mempertimbangkan produknya saja, tapi mempertimbangkan adanya service purna jual, apakah harga jualnya bagus, bagaimanakah modelnya, apakah dengan mengendarai kendaraan itu bisa meningkatkan gayanya, dll. konsumsi dari produk ini lebih lama , dan Konsumen produk ini lebih lyal daripada yang konsumen point hubungan yang sama dengan ini diibaratkan sebagai hubungan yang kuat secara lahiriah , tetapi secara batiniah tidak selalu. hubungan ini lebih bertahan lama,daripada hubungan pada produk yang bisa habis tetapi tetap saja pada suatu saat saat berpindah (mobil itu sudah bobrok maka ada kemungkinan besar bahwa dia akan mengganti mobil itu dengan mobil yang baru) karena ikatan yang terbentuk masih didasari hitung2an untung rugi.
  3. jasa, pada jasa banyak pertimbangan yang dilakukan pembeliannya. walau jasa bisa dibilang sebagai produk yang intangible tetapi dalam keputusan pembelian tangible asset tetap menjadi pertimbagan walau tidak utama. yang paling penting dalam jasa ialah core dari jasa tersebut, jadi semisal misal jasa kapster, bukan shampo atau model gunting yang utama tetapi bagaimana dia memotong dengan baik sehingga setelah dipotong kita merasa lebih baik.nah hubungan yang identik dengan konsumsi jasa inilah yang menurut saya paling bagus untuk diterapin, bayangin adanya hubungan Cinta dimana core dari hubungan itulah yang terpenting, yaitu bagaimana didalam suatu hubungan bisa saling mengisi satu sama lain. selain itu hubungan ini tidak bersifat statis , konsumsi jasa pertama dengan kedua ketiga bahkan keseratus akan selalu berbeda tidak ada proses konsumsi jasa yang benar2 sama bahkan apabila itu dilakukan antara penjual dan pembeli jasa yang sama, and tau gak ternyata hubungan jasa didalam marketing juga mempunyai tahapan yang sama dengan hubungan perkawinan, yaitu tahap perkenalan , tahap intim ( pacaran ) , tahap pernikahan. wow sama ternyata. and konsumen jasa ialah konsumen yang paling loyal, karena secara sadar atau tidak selain hubungan transaksional (transaksi yang terjadi) antara penjual dan pembeli dalam hal ini ialah konsumen dan kapsternya juga telah terjalin hubungan sosial. nah bagiku hubungan transaksional ( dalam Marketing) dalam hubungan manusia ialah hubungan yang saling membutuhkan, dan hubungan sosial (dalam Marketing) dalam hubungan antar manusia (Percintaan) inilah yang kita namakan cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar